Grejegan Kembar
Hujan mungkin sebuah keadaan yang tidak disukai banyak orang. Banyak mereka yang kurang suka terhadap hujan dan menghndarinya, sehingga seolah tak ada yang istimewa dengan hujan. Hujan merupakan berkah luar biasa bagi mereka yang bisa melihat dari sudut pandang lain dan menikmati dengan cara yang lain pula. Salah satunya adalah menikmati air terjun saat hujan adalah sebuah sensasi tersendiri. Beragam resiko pasti ada pada kondisi tersebut, tetapi dengan segala persiapan yang matang dan tetap berhati-hati, maka bisa menikmati pemandangan luar biasa tersebut.
Di kabupaten Magelang, Kecamatan Pakis, Desa Wunengwarangan, Dusun Citran ada sebuah air terjun yang diberi nama Grenjengan Kembar. Sekilas dari namanya bisa disimpulkan ada dua air terjun kembar, yang berasal dari kata; grejengan (grojokan/air terjun) dan kembar. Dalam peta topografi, air terjun tersebut berasal dari anak sungai Cebong dari lereng Gunung Merbabu. Benar saja sekitar 1,5 km dari pertigaan kecamatan Pakis yang menghubungkan Magelang dengan Salatiga lokasi air terjun tersebut. Untuk mempermudah, kata kuncinya adalah “makam panembahan ngabehi Noto di Ngabean” yang sangat terkenal di kecamatan Pakis.
Akses menuju Dusun Citran tidak terlalu sulit, karena jalan sudah di aspal dan disalah satu titik masih ada jalan makadam atau berbatu. Sekilas tidak ada pinti gerbang atau loket saat memasuki pelataran parkir lokasi tersebut. Hanya ada papan nama dan beberapa halaman rumah penduduk yang menjadi lokasi parkir. Tidak ada tarif masuk, yang ada hanya membayar jasa penitipan kendaraan bermotor atau mobil. Sambutan ramah penduduknya menambah mesra lokasi yang akan di tuju.
Sengaja perjalanan kali ini ingin melihat potensi air terjun pada masa puncaknya, yakni pada saat hujan lebat. Berbagai persiapan harus dilakukan, yakni dari pakaian dengan jas hujan hingga peralatan fotografi. Agar kamera aman gunkan tas “all weather” yang cocok segala cuaca dan dry box untuk melindunginya. Memang kondisi hujan sangat beresiko terhadap alat-alat elektronik, sehingga perlu perhatian ekstra. Cara paling aman, pastikan semua masuk dalam kantung kedap air atau paling mudah masukan dalam kantong plastik dan ikat rapat-rapat.
Perjalanan diawali dari pelataran parkir dengan melewati jalan setapak. Saat itu air menggenang, sehingga agak sulit dilewati dan licin. Setelag itu perljalanan akan dihadapkan sebuah lereng tanah hasil dari pemangkasan lahan. Jalan ini sepertinya swadaya penduduk setempat untuk mempermudah pengunjung memasuki lokasi air terjun. Papan petunjuk yang ada sangat jelas memandu pengunjung untuk menuju lokasi. Jalanan tanah dan setapak, sangat berbeda dangan lokasi-lokasi air terjun tempat lain yang biasanya turun curam. Untuk menuju Grenjengan kembar, jalan yang dilewati sangat landai dan tidak naik turun ekstrim.
Di tengah perjalanan ada sebuah jembatan dari bambu yang sangat menarik. Bagi penggemar fotografi, spot ini sangat menarik karena unik dan di lokasi yang menarik pula. Lokasi ini bisa menjadi hot spot pemotretan model atau prewedding. Usai jembatan bambu ada pertingaan dan ambil yang kekiri dengan jalan sedikit menurun dan berkelok. Dari lokasi ini suara gemuru air terjun sudah terdengar samar-sama yang menandakan lokasi sudah tidak jauh lagi. Dibeberapa titik lokasi ini sudah ada warung-warung kecil yang menjajakan makanan dan minuman. Beberapa gubug peristirahatan juga sudah dibangun yang letaknya saling berdekatan.
Memasuki hutan pinus, suara air terjun semakin keras terdengar. Jalan di hutan pinus agar menurun, tetapi tidak terlalu curam. Oleh pendduk setempat sudah dibuakan anak tangga berundak-undak dengan disangga bebatuan atau kaya. Aroma khas pinus menyambut kedatangan menuju air terjun Grenjengan Kembar yang sudah samar terlihat mata. Dibawah sana terlihat sebuah sungai mengalir cukup deras karena disuplay oleh 2 air terjun.
Akhirnya perjalan berhenti dan air terjun kembar ada didepan mata. Kedua air terjun ini memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 20meter, tetapi sangat menarik dilihat dari berbagai sudut. Hujan deras waktu itu membuat debit air benar-benar maksimal sehingga itulah sensasi menikmati air terjun pada waktu hujan. Tetap hati-hati dan waspada, kondisi alam tidak bisa diramalkan, sehingga kita tetap aman. Bahaya banjir bandang, terseret arus adalah bahaya potensial di lokasi air terjun saat hujan, tetapi pemilihan lokasi yang baik dan benar menjadi pilihan agar tetap aman dan selamat.
Air terjun Grenjengan Kembar, sebuah potensi wisata yang seolah tak terjamah. Tak ada satupun pengunjung di air terjun tersebut, menjadi indikator belum adanya publikasi dan promosi. Cara paling sederhana mungkin dengan memberikan papan petunjuk di jalan besar Salatiga Magelang, sehingga pelintas jalan langsung bisa mampir, karena lokasi yang dekat dan mudah ditempuh. Air terjun yang unik ini mungkin menjadi daya tariknya bagi mereka yang suka wisata alam dan bagi pecinta fotografi banyak spot-spot yang menarik untuk membuka rana kamera. Selamat berkunjung dan menikmati, tetap berhati-hati dan santun berjalan.
Sumber : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/03/01/grenjengan-kembar-air-terjun-di-sisi-timur-magelang-439324.html
Sumber : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/03/01/grenjengan-kembar-air-terjun-di-sisi-timur-magelang-439324.html
0 komentar:
Posting Komentar